Secara geografis, Indonesia terletak di kawasan yang disebut lingkaran api (the ring of fire) yang berpotensi menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengakibatkan terjadinya tsunami, longsor dan banjir. Berdasarkan data BNPB tahun 2008 menunjukkan bahwa jenis bencana yang terjadi di Indonesia adalah banjir 64%, angin puting beliung 16%, longsor 11%, air pasang 2%, gempa bumi 2%, kebakaran 2% dan lain-lain 3 %. Dan pada gilirannya dampak kejadian bencana tersebut secara keseluruhan mengakibatkan kerugian harta benda dan korban jiwa yang tidak sedikit. Padahal, daerah rawan bencana terdapat pada hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sangat masuk akal apabila Jawa Tengah dinyatakan sebagai daerah rawan bencana. Sebagai organisasi sosial-keagamaan jam’iyah NU memiliki tanggung jawab untuk membantu negara dalam mengatasi permasalahan di atas terutama pada konteks penanganan bencana oleh karenanya pada Rapat Pleno PWNU Jawa Tengah tanggal 6 Januari 2022 dibentuk Panitia Ad-Hoc NU Peduli PWNU Jawa Tengah yang menangani masalah kebencanaan yang meliputi masa Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana.

LAZISNU sebagai wadah penghimpunan dan pengalokasian dana tentu sangat berperan aktif dalam proses pra ataupun pasca bencana, jika terjadi bencana maka dana akan terhimpun melalui satu pintu yakni LAZISNU, kemudian dalam pengalokasian dana dapat bersinergi dalam wadah NU Peduli. Tentu itu akan mempermudah proses penanganan bencana pada tiap Kota/Kabupaten.

Penulis: Auliya Sakinah
Tags: nupeduli